System
Kerja Charging
Proses charging/pengisian daya dapat
dijelaskan dengan pengisian arus listrik kepada ponsel melalui perangkat yang
disebut dengan trafo charger ponsel.
Pada proses ini trafo ponsel
memberikan daya sebesar 3.7 ~ 5 volt kepada bateray sebagai penampung daya dan
untuk selanjutnya akan diteruskan kepada bagian-bagian yang membutuhkan.
Dalam proses charging, pengisian daya
dari charger masuk melalui resistor fuse,
yang fungsinya sebagai sekring / pengaman apabila terjadi arus yang masuk ke IC charging berlebih. Dari fuse, arus
menuju coil / spul yang berfungsi
sebagai penghubung dan selanjutnya menuju resistor.
Resistor berfungsi sebagai hambatan / penahan agar arus yang lewat padanya
dapat menyesuaikan. Di dalam IC charging sendiri terdapat komponen yang disebut
dengan charging sense sebagai pengontrol berbentuk data yang berhubungan
dengan IC power supply, fungsinya apabila terjadi ketidak sesuaian dengan
kinerja IC charging, maka IC power akan memutuskan pengisian ulang dengan
mengirimkan data ke IC CPU bahwa pengisian gagal. Dikenal dengan not charging / tidak mengisi.
Sebenarnya dalam keadaan matipun
baterai telah mensuplay arus / tegangan pada komponen-komponen seperti IC power amply (IC PA), IC regulator, IC charging, IC interface.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan IC power supply (betty dan avilma)
berfungsi sebagai pengolah dan membagiakan arus / tegangan yang masuk dari
baterai dan mengeluarkan tegangan standby
ke CPU.
Saat ponsel di on kan, CPU mendapat tegangan negatif (-) dari switch on / off, kemudian CPU memerintahkan IC power supply (betty dan avilma) untuk mensupply arus / tegangan
kesetiap bagian pada ponsel.
Power
supply akan mengeluarkan
tegangan (output) setelah ponsel di on kan, kecuali tegangan VBB yang berfungsi sebagai tegangan stanby terjadi kerusakan, maka tidak
akan ada tegangan stanby / VBB dari power
supply.
Ciri-ciri
kerusakan pada charging :
1. No charging
2. Not charging
3. Auto charging / pengisian daya
tidak didukung
1. No Charging
Adalah
kegagalan untuk mengisi daya pada ponsel ketika dihubungkan dengan pengisi
daya. Dalam kasus ini, pada saat proses pengecasan tidak terdapat indikator yg
menerangkan sedang melakukan pengisian daya yang tidak Nampak pada layar LCD
(Tidak ada respon samasekali).
Pemeriksaan
:
-
Charger
Pemeriksaan
:
Atur AvoMeter pada setelan
20 Volt.
Hubungkan charger yang telah
dialiri listrik ke plug-in charger, kemudian hubungkan testprobe merah (+) pada
konektor bateray plus (+) dan testprobe hitam (-) ke konektor beteray min (-). Charger
yang baik akan mengeluarkan tegangan sebesar 3,5 Volt pada saat proses
charging.
Jika dalam pengukuran tegangan pada konektor
bateray, indikator AvoMeter menunjukkan tegangan kurang dari 3,5 Volt, dapat disimpulkan bahwa komponen
charger telah mengalami kerusakan. Ganti charger.
-
Plug – in
Pemeriksaan :
Pada ponsel, plug-in
charger ada model menempel dengan casing ponsel dan ada pula yang menggunakan
model solder melekat dengan PWB. Jika menggunakan model menempel dengan casing,
dimungkinkan antara plug-in dan PWB tidak menempel dengan baik.
Solusi perbaikannya dengan
menambahkan timah di papan PWB, agar antara PWB dan Plug-in dapat menempel. Jika
plug-in model solder melekat dengan PWB, cek solderan pada kaki plus (+) dan minusnya
(–) dikaki plug-in, bisa jadi solderan tersebut sudah tidak melekat lagi, coba solder
ulang. Jika setelah dilakukan solder ulang tapi nilai (+) atau (-) tidak ada,
ada kemungkinan jalur tersebut putus.
Jika hasil pemeriksaan fisik
plug-in menunjukkan kerusakan, lakukan penggantian plug-in.
-
Konektor bateray
Pemeriksaan :
Periksa fisik konektor
bateray.
Jika hasil pemeriksaan konektor bateray
menunjukkan kerusakan, lakukan penggantian.
-
Resistor fuse
Pemeriksaan :
Atur Avometer pada setelan buzzer.
Hubungkan Testprobe merah (+) pada
salah satu kaki resistor fuse dan testprobe hitam (-) disisi sebelahnya. Jika Avometer
berbunyi / terhubung, berarti resistor fuse dalam keadaan baik.
Jika hasil pemeriksaan
resistor fuse menunjukkan kerusakan, lakukan penggantian resistor fuse.
-
Kapasitor / resistor
Pemeriksaan
:
Langkah selanjutnya setelah pengecekan
charger, plug-in, konektor bateray dan resistor fuse, lakukan pemeriksaan
kapasitor / resistor di jalur charging. Peroses pengecekan ini perlu dilakukan
untuk memastikan komponen yang berada di jalur charging dalam kondisi baik.
Kapasitor / resistor dikatakan dapat berfungsi dengan normal bila nilai
resistansi yang terdapat di dalamnya tidak mengalami penyimpangan nilai.
Atur AVOMeter pada setelan buzzer.
Hubungkan Testprobe merah (+) ke
ground dan Testprobe hitam (-) pada komponen yang dimaksud atau boleh bolak balik.
Kapasitor,
syarat umum pemeriksaan kapasitor adalah kutub sisi yang satu bernilai 001 atau
ground atau berbunyi dan sisi yang lainnya mempunyai nilai. Jika memenuhi
syarat umum diatas, berarti kapasitor baik, lakukan pemeriksaan di kapasitor
yang lainnya.
Resistor,
syarat umum pemeriksaan resistor adalah kedua kutub kiri dan kanan mempunyai
nilai. Lakukan langkah pemeriksaan seperti komponen kapasitor. Jika kedua sisi
kutub mempunyai nilai, maka resistor telah baik, lakukan pemeriksaan di
kapasitor yang lainnya.
Jika kapasitor atau resistor telah
rusak, lakukan pergantian dengan nilai resistansi yang sama.
-
Putus
jalur
Pemeriksaan
:
Putus jalur bisa terjadi karena fisik
ponsel terkena benturan yang keras, sehingga menyebabkan jalur yang
meghubungkan antar komponen di jalur charging
putus.
Atur AVOMeter pada indikator buzzer.
Kemudian hubungkan Testprobe hitam (-)
pada komponen resistor / kapasitor, sedangkan Testprobe merah (+) di resistor /
kapasitor di jalur yang bersebelahan dalam satu jalur. Jika AVOMeter bernilai
001 atau berbunyi, menandakan jalur dalam
keadaan baik.
Jika terjadi putus jalur di dalam
jalur charging, lakukan jumper antar komponen yang putus tersebut.
-
IC
charging
Fungsi sebagai komponen yang bekerja
secara otomatis pada saat pengisian yang bekerja hanya untuk mengisi tegangan
bateray yang dikendalikan oleh CPU melalui IC Pengontrol.
Pemeriksaan
:
Atur multi tester pada indikator 10
Volt.
Hubungkan charger yang dialiri arus
listrik ke konektor chager di ponsel
Kabel merah (+) multi tester pada
konektor baterai (+)
Kabel hitam (-) pada konektor baterai
(-)
Jika indikator multi tester menunjukkan
nilai yang sesuai dengan tagangan yang ada pada batray, berarti IC Charger
dalam keadan baik.
Jika tegangan tidak sesuai dengan
langkah pemeriksaan diatas, lakukan penggantian IC Charger.
2.
Not charging
Kondisi dimana jika pengisi daya dihubungkan
maka diayar akan tampak tulisan not charging (tidak mengisi), Not Support, Tanda Bateray disilang.
Pemeriksaan
:
-
Charge
Lakukan periksaan seperti pada langkah
pemeriksaan “No Charge” sebelumnya.
-
Plug-in
Lakukan periksaan seperti pada langkah
pemeriksaan “No Charge” sebelumnya.
-
Konektor
bateray
Lakukan periksaan seperti pada langkah
pemeriksaan “No Charge” sebelumnya.
-
Resistor
fuse
Lakukan periksaan seperti pada langkah
pemeriksaan “No Charge” sebelumnya.
-
IC
charging
Lakukan periksaan seperti pada langkah
pemeriksaan “No Charge” sebelumnya.
Untuk langah pemeriksaan
pada resistor btemp dan resistor sense, ada baiknya baca terlebih dahulu
bahasan BSI (Bateray Size Indicator) dibawah ini :
BSI
/ Btemp adalah
singkatan dari Battery Size Indicator
(atau Battery Sense Indicator), atau jika
diartikan menurut bahasa Indonesia adalah Indikator Ukuran Baterai. Ukuran
baterai yang dimaksud disini bukanlah ukuran dimensi baterai, tetapi ukuran
disini maksudnya adalah ukuran (batas) kapasitas tegangan yang diperbolehkan
disimpan oleh baterai tersebut. Kutub BSI ini (sederhananya) dihubungkan ke
Kutub negatif (didalam) baterai melalui tahanan/resistor yang berubah nilainya
berdasarkan perubahan temperature tahanan itu sendiri. Tahanan / resistor ini
biasa disebut Thermistor (Thermal
Resistor), dan yang biasa digunakan oleh baterai ponsel adalah jenis NTC Thermistor. NTC merupakan singkatan
dari Negative Thermal Coefficient,
dimana nilai tahanan resistor akan berkurang seiring dengan bertambahnya
temperature resistor tersebut. Hal ini digunakan sebagai sensor oleh rangkaian
ponsel yaitu sirkuit isi ulang dan CPU agar pada saatnya proses isi ulang bateray
dihentikan secara otomatis.
Bagaimana
proses penghentian isi ulang batere tersebut dapat dilakukan secara otomatis
oleh ponsel ?
Seperti kita ketahui, tegangan yang
masuk pada suatu rangkaian akan menimbulkan arus listrik, maka saat itu akan
terjadi pula perubahan suhu pada rangkaian tersebut (sebagai akibat
pergerakan/tumbukan molekul-molekul listrik atau elektron), dalam hal ini
bertambahnya temperatur baterai. Pertambahan temperatur baterai yang dialami
akan “menular” pada komponen NTC thermistor
yang terpasang didalamnya, maka seiring dengan itu nilai tahanan thermistor tersebut akan berkurang.
Selanjutnya kutub BSI baterai ini
terhubung melalui konektor baterai ponsel ke rangkaian isi ulang (charging circuit) dan CPU ponsel
sebagai sensor, dimana perubahan nilai tahanan yang terjadi, jika telah
mencapai batasan yang telah diperhitungkan dan ditetapkan (sesuai dengan
perhitungan kapasitas tegangan yang diperbolehkan tersimpan pada baterai), maka
akhirnya akan menghentikan proses isi ulang baterai tersebut dengan memutuskan
arus listrik yang mengalir ke kutub positif baterai.
Hal tersebut sangat
diperlukan /dibutuhkan, agar baterai
tidak terus menerus dialiri arus listrik hingga diluar ambang batas nilai
sel-sel baterainya sendiri. Sehingga baterai aman dari kelebihan tegangan,
memperpanjang usia sel-sel baterai, serta mencegah meledaknya baterai karena
perubahan sel-sel yang extreme akibat kelebihan tegangan.
-
Resistor
Btemp
Atur Avometer pada setelan buzzer.
Hubungkan Testprobe merah (+) pada
salah satu kaki resistor btemp dan testprobe hitam (-) disisi sebelahnya. Jika
Avometer berbunyi / terhubung, berarti resistor btemp dalam keadaan baik.
Nilai resistansi dari resistor btemp
bernilai 47 kilo, jika nilai resistensi
tersebut menyimpang dari 47 kilo, lakukan penggantian.
-
Resistor
sense
Lakukan penggantian resistor sense.
3.
Auto charging / pengisian daya tidak didukung
Auto Charging
adalah kondisi dimana ponsel tanpa dihubungkan dengan piranti pengisi daya
tetapi dia menampakan kondisi sedang mengisi (Indikator LCD menunjukkan sedang
melakukan proses pengisian daya).
Sedangkan kondisi pengisian daya tidak didukung adalah proses charging yang tidak penuh-penuh.
Sedangkan kondisi pengisian daya tidak didukung adalah proses charging yang tidak penuh-penuh.
-
Resistor
Btemp
Atur Avometer pada setelan buzzer.
Hubungkan Testprobe merah (+) pada
salah satu kaki resistor btemp dan testprobe hitam (-) disisi sebelahnya. Jika
Avometer berbunyi / terhubung, berarti resistor btemp dalam keadaan baik.
Nilai resistansi dari resistor btemp
bernilai 47 kilo, jika nilai resistensi
tersebut menyimpang dari 47 kilo, lakukan penggantian.
-
Resistor
sense
Lakukan penggantian resistor sense.
2 komentar :
juosss..klo r fuse batrei tanam d mana letak nya
makasih🙏
Trima kasih ilmunya. Sangat bermanfaat
Posting Komentar